Lama setelah Yusuf meninggal, kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf (tidak ingat lagi jasa Yusuf bagi tanah Mesir). Berkatalah raja itu kepada rakyatnya: "Bangsa Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita. Marilah kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya mereka jangan bertambah banyak lagi dan--jika terjadi peperangan--jangan bersekutu nanti dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri ini."[14]
Oleh karena itu, raja (Firaun) itu dan rakyatnya melakukan sejumlah tindakan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk Israel:
- Pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.[15] Namun segala hal tersebut ternyata tidak dapat menekan angka pertumbuhan penduduk Israel. Makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu.[16]
- Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.[17]
- Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong
perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua,
katanya: "Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin,
kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu
harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup."
Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup. Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: "Mengapakah kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?" Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun: "Sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir; melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah bersalin." Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda. Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga.[18] - Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya: "Lemparkanlah segala anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani ke dalam sungai Nil; tetapi segala anak perempuan biarkanlah hidup."[19]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar